BAB V
KHALIFAH-KHALIFAH ABBASIYAH YANG TERKENAL
DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN ABBASIYAH
Kompetensi
Inti:
1. Menerima
dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kopetensi Dasar:
3.3 Memahami karakteristik umum sistem pemerintahan Bani Abbasiyah
3.4 Mendeskripsikan keberhasilan-keberhasilan pada masa Abbasiyah diBagdad
4.3. Memaparkan karakteristik umum sistem pemerintahan Bani
Abbasiyah
4.4. Memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada masa
BaniAbbasiyah
Nilai
Krakter:
Sikap
berani, jujur, amanah, cinta ilmu dan adil
“Keberanian
khalifah Abu Ja’far al-Mansur memindahkan dan membuka pusatkota Baghdad menjadi
kota terbuka untuk semua peradaban masuk dan sikapamanah, adil dan cinta ilmu
dari khalifah Harun al-Rosyid dan al-Muktasimmembawa peradaban terutama ilmu
pengetahuan Abbasiyah menjadi pesatdan sempurna”
Mengamati:
Yang
dapat di amati dari nilai karakter di atas adalah keberanian al-Mansur
memindahkan pusat kota Abbasiyah ke Baghdad dari Hasyimiyah kemudian membukanya
menjadi kota terbuka untuk senua peradaban. Sehingga peradaban yang masuk bisa
cepat berkembang.
Mari
Bertanya:
Apa
yang dapat di sampaikan setelah mengamati kasus tersebut di atas?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Merenungkan:
Renungkan
hasil pengamatan anda kemudian berilah beberapa saran untuk perbaikan ke depan!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENGANTAR
Perkembangan peradaban mengalami puncak kejayaannya masa Abbasiyah
karena peran para Khalifah dan kebijakan yang ditetapkan. Khalifah yang membuat
kebijakan dan khalifah juga orang yang pertama melaksanaan kebijakan tersebut.
Khalifah Harun al-Rasyid dan putranya al-Makmum adalah pembuat kebjikan tentang
kewajiban talabul ilmi dan mereka adalah orang-orang yang sangat cinta ilmu.
1.
37 KHALIFAH
ABASIYAH YANG MEMERINTAH TERDAPAT BEBERAPA KHALIFAH YANG TERKENA DIANTARANYA
No
|
Khalifah
|
Tahun
|
No
|
Khalifah
|
Tahun
|
1
|
Abu
Abbas Assafah
|
132
– 136 H
|
20
|
Al-Rodhi
|
322
– 329 H
|
2
|
Abu
ja’far al-Mansur
|
136
– 158 H
|
21
|
Al-Muttaqin
|
329
– 333 H
|
3
|
Al-Mahdi
bin al-Mansur
|
158
– 169 H
|
22
|
Al-Mustaqfi
|
333
– 334 H
|
4
|
Abu
Musa al-Hadi
|
169
– 170 H
|
23
|
Al-Muthi’
|
334
– 362 H
|
5
|
Harun
al- Rasyid
|
170
– 193 H
|
24
|
Al-Tha’i
|
362
– 381 H
|
6
|
Muhammad
al- Amin
|
193
– 198 H
|
25
|
Al-Qadir
|
381
– 422 H
|
7
|
AbdullahAL
Makmum
|
198
– 218 H
|
26
|
Al-Qo’im
|
422-
467 H
|
8
|
Al-Muktasim
|
218
– 227 H
|
27
|
Al-Muqtadir
|
467
– 487 H
|
9
|
Al-Wastiq
|
227
– 232 H
|
28
|
Al-Mustadir
|
487
– 512 H
|
10
|
Al-Mutawakkil
|
232
– 247 H
|
29
|
Al-Mustarsyid
|
512
– 529 H
|
11
|
Al-Muntasir
|
247
– 248 H
|
30
|
Ar-Rasydi
|
529
– 530 H
|
12
|
Al-Mustain
|
248
– 252 H
|
31
|
Al-Muktaϐi
|
530
– 555 H
|
13
|
Al-Mu’taz
|
252
– 255 H
|
32
|
Al-Mustanji
|
555
– 566 H
|
14
|
Al-Muhtadi
|
255
– 256 H
|
33
|
Al-Mustadhi
|
566
– 575 H
|
15
|
Al-Mu’tamid
|
256
– 279 H
|
34
|
An-Nasyir
|
575
– 622 H
|
16
|
Al-Mu’tadhid
|
279
– 289 H
|
35
|
Az-Zahir
|
622
– 623 H
|
17
|
Al-Muktaϐi
|
289
-295 H
|
36
|
Al-Mustansir
|
623
– 640 H
|
18
|
Al-Muktadir
|
295
– 320 H
|
37
|
Al-Mustahim
Billah
|
640
– 656 H
|
19
|
Al-Qohir
|
320
– 322 H
|
2.
KHALIFAH-KHALIFAH
ABBASIYAH YANG TERKENAL
Dari
ke 37 khalifah yang memerintah terdapat beberapa khalifah yang terkenal
diantaranya:
a.
Abu Jakfar
b.
Al-Mansur
c.
Harun al-
Rasyid
d.
Al-Makmum
e.
Al-Muktasim
3.
KEBIJAKAN
KHALIFAH BANI ABBASIYAH
Khalifah
Abu Ja’far al-Mansur, khalifah ke dua dari pemerintahan Bani Abbasiyah
menetapkan tujuh kebijakan pemerintah Abbasiyah sebagai kontrol pemerintah. Dan
ke tujuh kebijakan ini telah menjadi pedoman bagi 9 khalifah Abbasiyah pada
fase pertama dalam menjalankan pemerintahannya, meskipun mereka tidak melasanakan
secara utuh tujuh kebijakan tersebut, kebijakan tesebut adalah:
1)
Memindahkan
pusat kekuasaan Bani Abbasiyah dari Damaskus ke Bagdad
2) Kota Bagdad
sebagai pusat kekuasaan Abasiyah di buka menjadi kota pintu terbuka untuk semua
peradaban dari berbagai bangsa masuk.
3) Yang akan
diangkat menjadi khalifah harus berbangsa Arab asli, bukan keturunan dari bangsa
lain.
4) Yang akan diangkat
menjadi khalifah harus orang yang cinta ilmu pengetahuan.
5) Yang akan
diangkat menjadi khalifah harus orang dapat mengembangkan ilmu pengetahua.
6) Khalifah harus
dapat mengembangan aspek ekonomi rakyat dalam masyarakat.
7) Masyarakat
dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok khalifah terdiri dari
khalifah dan keluarganya, serta para pembesar dan pekerja yang bekerja di
istana. Kelompok kedua yaitu kelompok masyarakat umum yang terdiri dari para
guru, ulama, petani, buruh, ϐilosof dan masyarakat pada umumnya.
Mari
Berdiskusi:
Diskusikan
hasil pengamatan anda tentang para halifah Bani Abbasiyah. Tuliskan hasil
diskusi!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mengambil
Ibrah dan Pembelajaran:
Ibrah
atau sari hikmah yang dapat diambil adalah meneladani tokoh-tokoh Bani
Abbasiyah;
a. Keberanian dan
toleran al-Mansur ketika menaklukan wilayah Bosporus, setelah menguasai
wilayahnya dan mau rela berdami setelah ratu Irene mengajak damai dengan
membayar upeti yang banyak.
b. Sikap pemaaf
al-Amin ketika memaafkan semua pemberontak terhadap dirinya, meskipun banyak
pembesar yang mengusulkan pemberontak itu dibunuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar