Rabu, 09 Mei 2018

BAB 6


BAB VI
PROSES PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MASA BANI ABBASIYAH

            Kompetensi Inti:
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.    Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kopetensi Dasar:
3.5 Mendeskripsikan perkembanganperadaban dan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah
3.6 Mengidentifikasi pusat-pusat peradabanIslam masa  pemerintahan  Abbasiyah
4.5.Mempresentasikan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan danperadaban pada masa Bani Abbasiyah
4.6. Memaparkan pusat-pusat  peradabanIslampada masa pemerintahan BaniAbbasiyah

Nilai Karakter

“Sikap cinta ilmu, motivasi belajar, istiqamah dan sungguh-sungguh”
kejayaan Bani Abbasiyah mengalami puncak dalam bidang ilmu pengetahuan disebabkan para khalifah Abbasiyah yang sungguh-sungguh, serius dan istiqamah dalam mengembangkan peradaban, sikap peduli terhadap masyarakat dan menyediakan berbagai fasilitas belajar yang lengkap.
Mengamati:
Yang dapat di amati dari nilai-nilai karakter tersebut di atas adalah, bahwa proses pertumbuhan peradaban ilmu pengetahuan pesat karena peran khalifah-khalifah Bani Abbasiyah.
Mari Bertanya:
Apa yang dapat dituliskan setelah mengamati kasus tersebut diatas?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Merenungkan:
Renungkan hasil pengamatan setelah itu sampaikan saran-saran untuk perbaikan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TAMBAH WAWASAN

PENGANTAR
“Abbasiyah dalam sejarah dikenal sebagai daulah yang mampu menciptakan peradaban yang begitu pesat dan berkualitas. Fakta sejarah membuktikn bahwa pada masa itu peradaban ilmu tumbuh dengan pesat, orang yang belajar dan mengajar samasama di fasilitasi oleh pemerintah, mereka bangun tempat-tempat istirahat di dalam perpustakaan, mereka yang mengajar dan belajar sama-sama dibayar oleh khalifah. Suasana keilmuan semacam inilah yang menyebabkan ilmu tumbuh dan berkembang dengan cepat dan pesat”

1.      Suasana Tumbuhnya Peradaban Ilmu Pengetahuan Masa Abbasiyah
Dalam sejarah kegiatan menulis ilmu itu berjalan menurut 3 tingkat, yaitu;
Tingkat pertama, mencatat ide-ide atau percakapan dalam satu halaman kertas dituliskan rangkap dua, asli dan salinan.
Tingkat kedua, merupakan pembukuan ide-ide serupa hadis –hadis dalam satu buku, hukum-hukum ϐiqih di satu buku, cerita cerita sejarah di satu buku dan seterusnya tingkat tiga.
Tingkat penyusunan yang lebih halus dan paling sempurnah. Segala yang sudah dicatat, diatur dan disusun dalam bagian bab-bab tertentu serta berbeda satusama yang lainnya. Tingkat penyusunan peradaban ilmu demikian berlangsung pada Bani Abbasiyah fase pertama masa kekuasaan 9 khalifah pertama Abasiyah. Kalifah-khalifah seperti al-Mansur, Harun al-Rasyid dan al-Makmum adalah khalifah-khalifah yang paling disiplin dalam suasana tersebut.

2.      Bentuk Peradaban Hasil Riset Dari Para Ahli Dan Tokoh-Tokohnya.
Dari hasil ijtihad dan riset para ahli ilmu pengetahuan dan ulama atau cendekiawan muslim, berhasil menemukan berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain adalah :
1)      Filsafat
a.       Al-Kindi (194-260 H = 809 – 873 M) buku karanganya sebanyak 236 judul.
b.      Al-Farabi, karyanya sebanyak 12 buah
c.       Ibnu Bajah (beliau wafat tahun 523 H)
d.      Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H)
e.       Ibnu Shina (370 – 428 H)
f.       Al-Ghazali (450 – 505 H=1058 – 1101 M)
g.      Ibnu Rusyd (520 – 595 H =1126 – 1198 M)

2)      Kedokteran
a)      Beberapa perguruan tinggi kedokteran yang cukup terkenal berada di kota :
a.       Yunde Shapur (Iran)
b.      Harran (Syiria)
c.       Baghdad
b)      Para dokter dan ahli kedokteran yang terkenal antara lain :
a.    Jabir Bin Hayyan (wafat tahun 161 H = 778 M), beliau dianggap sebagai bapak ilmu kimai, buku karangannya sebanyak 500 judul.
b.      Hunain Bin Ishaq (194 – 264 H = 810 -878 M), beliau seorang ahli mata yang terkenal dan banyak menterjemahkan buku-buku bahasa asing.
c.       Thabib bin Qurra (221 – 228 H = 836 – 901 M)
d.      Ar-Razi atau Razes (251 – 313 H = 809 – 873 M), karangannya yang terkenal adalah bidang penyakit campak dan cacar yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
3)      Matematika
Diantara ahli matematika yaitu :
a.       Umar Al-Farukhan beliau seorang Insinyur arsitek pembangunan kota Bagdad.
b.  Al-Khawarizmi, pengarang kitab Al-Gebra (Al-Jabar), beliau juga penemu angka 0 (nol), sedang angka 1 sampai 9 berasal dari Hindia yang dikembangkan oleh Islam. Sehingga angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 disebut angka Arab dan setelah disempurnalan lagi oleh orang Latin kemudian disebut angka Latin..
c.       Banu Nusa (3 anak Syakir Musa), mereka menulis banyak buku dan ilmu ukur.
4)      Astronomi
Para ahli ilmu astronomi yang terkenal adalah.
a.       Al-Fazari pencipta Astrolobe yaitu alat pengukur tinggi dan jarak bintang
b.      Al-Battani atau Al-Betagnius
c.    Abdul Wafak menemukan jalan ke-3 dari bulan (jalan ke-1 dan ke-2 ditemukan oleh orang Yunani)
d.      Al-Farghoni atau Al-Fragenius
5)      Seni Ukir
Beberapa seniman ukir yang terkenal yaitu Badr dan Tariff sekitar tahun 961 – 976 M, pada saat itu juga terdapat sekolah khusus seni ukir di Kairo yang bernama Sekolah Kairo.
6)      Bahasa dan Sastra :
Berbeda dengan masa pemerintahan Bani Umayyah yang belum banyak. Penyair pada masa pemerintahan Bani Umayyah, masih kental dalam keaslian warna Arabnya, sedangkan sastrawan pada zaman pemerintahan Bani Abbas, telah melakukan perubahan kekuasaan tersebut. Mereka telah mampu mengombinasikannya dengan sesuatu yang bukan berasal dari tradisi arab. Oleh karena itu wajar kalau kemudian pada masa pemerintahan Bani Abbas banyak bermunculan penyair terkenal. Diantara mereka adalah sebagai berikut:
a.       Abu Nawas (145-198 H) nama aslinya adalah Hasan bin Hani
b.      Abu Tamam (wafat 232 H) nama aslinya adalah Habib bin Auwas atb-Tba’i
c.  Dabal al-khuza’I (wafat 246 H) nama aslinya adalah Da’bal bin Ali Razin dari Khuza’ab. Penyair besar yang berwatak kritis.
d.      Ibnu Rumy (221-283 H). nama aslinya adalah Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani menciptakan tema-tema baru.
e.    Al-Matanabby (303-354 H) nama aslinya adalah Abu Thayib Ahmad bin Husin al-Kuft penyair istana yang haus hadiah, pemuja yang paling handal.
Pada masa pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah telah terjadi perkembangan yang sangat menarik dalam bidang prosa. Banyak buku sastra novel, riwayat, kumpulan nasihat, dan uraian-uraian sastra yang dikarang atau disalin dari bahasa asing.
a.   Abdullah bin Muqaffa (wafat tahun 143 H) buku prosa yang dirintis diantaranya Kalilab wa Dimnab, kitab ini terjemahan dari bahasa sansekerta. Karya seorang filosuf india bernama Baidaba dia menyalin menjadi bahasa arab.
b.      Abdul Hamid al-– katib. Ia dipandang sebagai pelopor seni mengarang surat.
c.   Al-Jabid (wafat 255H). Karyanya ini memiliki nilai sastra tinggi, sehingga menjadi bahasa rujukan dan bahan bacaan bagi para sastrawan kemudian.
d.   Ibnu Qutaibab (wafat 276 H). Ia dikenal sebagai ilmuan dan sastrawan yang sangat cerdas dan memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang bahasa kesusastraan.
e.  Ibnu Abdi Rabbib (wafat 328 H) ia seorang penyair yang berbakat yang memiliki kecenderungan ke sajak dan drama. Sesuatu yang sangat langka dalam tradisi sastra arab. Karya terkenalnya adalah al-Aqdul Farid, semacam ensiklopedia Islam yang memuat banyak Ilmu pengetahuan Islam.

3.      Pusat – Pusat Peradaban  Masa Bani Abbasiyah
a.       Baghdad
b.      Samarra
c.       Karkh
d.      Anhar (Hasyimiyah)
e.       Bukhara dan Samarkand
f.       Mesir

4.      Pengaruh Peradaban Islam Terhadap Dunia Barat
 Ilmu pengetahuan Islam masuk dan berkembang di daratan Eropa pada awalnya di wilayah, Toledo, Cordoba dan Sevilla, kemudian mengalir ke negara-negara Barat lewat para kaum terpelajar Barat. Mereka menterjemahkan karangan buku-buku dari Islam dalam bahasa Barat.

Mari Berdiskusi:
Diskusikanlah tema diatas dengan membentuk beberapa kelompok. Sampaikan hasil diskusi di depan kelas.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mengambil Ibrah dan Pembelajaran:
Sikap keteladanan yang dapat di ambil dari tokoh-tokoh ilmu pengetahuan Abbasiyah adalah;
a.       Sikap kesungguhan Jabir bin Hayan dalam menyusun buku, buku karangannya berjumlah 500 judul.
b.    Sikap keseriusan Abdul Wafak dalam menekuni ilmu astronomi sampai dia menemukan jalan ke-3 dari bulan.
c.   Sikap kesungguhan Ibnu Abd Rahib di dalam mengembangkan ilmu sastra, dia adalah orang yang pertama kali berkecimpung dalam pengembangan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Dinasti Bani Umayah

Dengan berakhirnya kekuasaan khalifah Ali ibn Abi Thalib, maka lahirlah kekuasan bani Umayyah. Pada periode Ali dan Khalifah sebelumnya pol...