BAB VI
PROSES
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MASA BANI ABBASIYAH
Kompetensi
Inti:
1. Menerima
dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kopetensi Dasar:
3.5 Mendeskripsikan perkembanganperadaban
dan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah
3.6 Mengidentifikasi pusat-pusat peradabanIslam masa
pemerintahan Abbasiyah
4.5.Mempresentasikan
mengenai perkembangan ilmu pengetahuan danperadaban pada masa Bani Abbasiyah
4.6. Memaparkan
pusat-pusat peradabanIslampada masa pemerintahan BaniAbbasiyah
Nilai
Karakter
“Sikap
cinta ilmu, motivasi belajar, istiqamah dan sungguh-sungguh”
kejayaan
Bani Abbasiyah mengalami puncak dalam bidang ilmu pengetahuan disebabkan para
khalifah Abbasiyah yang sungguh-sungguh, serius dan istiqamah dalam
mengembangkan peradaban, sikap peduli terhadap masyarakat dan menyediakan
berbagai fasilitas belajar yang lengkap.
Mengamati:
Yang
dapat di amati dari nilai-nilai karakter tersebut di atas adalah, bahwa proses
pertumbuhan peradaban ilmu pengetahuan pesat karena peran khalifah-khalifah Bani
Abbasiyah.
Mari
Bertanya:
Apa
yang dapat dituliskan setelah mengamati kasus tersebut diatas?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Merenungkan:
Renungkan
hasil pengamatan setelah itu sampaikan saran-saran untuk perbaikan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENGANTAR
“Abbasiyah
dalam sejarah dikenal sebagai daulah yang mampu menciptakan peradaban yang
begitu pesat dan berkualitas. Fakta sejarah membuktikn bahwa pada masa itu
peradaban ilmu tumbuh dengan pesat, orang yang belajar dan mengajar samasama di
fasilitasi oleh pemerintah, mereka bangun tempat-tempat istirahat di dalam
perpustakaan, mereka yang mengajar dan belajar sama-sama dibayar oleh khalifah.
Suasana keilmuan semacam inilah yang menyebabkan ilmu tumbuh dan berkembang
dengan cepat dan pesat”
1.
Suasana
Tumbuhnya Peradaban Ilmu Pengetahuan Masa Abbasiyah
Dalam sejarah kegiatan menulis ilmu itu berjalan menurut 3 tingkat,
yaitu;
Tingkat pertama, mencatat ide-ide atau percakapan dalam satu
halaman kertas dituliskan rangkap dua, asli dan salinan.
Tingkat kedua, merupakan pembukuan ide-ide serupa hadis –hadis
dalam satu buku, hukum-hukum ϐiqih di satu buku, cerita cerita sejarah di satu
buku dan seterusnya tingkat tiga.
Tingkat penyusunan yang lebih halus dan paling sempurnah. Segala
yang sudah dicatat, diatur dan disusun dalam bagian bab-bab tertentu serta
berbeda satusama yang lainnya. Tingkat penyusunan peradaban ilmu demikian
berlangsung pada Bani Abbasiyah fase pertama masa kekuasaan 9 khalifah pertama
Abasiyah. Kalifah-khalifah seperti al-Mansur, Harun al-Rasyid dan al-Makmum
adalah khalifah-khalifah yang paling disiplin dalam suasana tersebut.
2.
Bentuk Peradaban
Hasil Riset Dari Para Ahli Dan Tokoh-Tokohnya.
Dari
hasil ijtihad dan riset para ahli ilmu pengetahuan dan ulama atau cendekiawan
muslim, berhasil menemukan berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain adalah
:
1)
Filsafat
a.
Al-Kindi
(194-260 H = 809 – 873 M) buku karanganya sebanyak 236 judul.
b.
Al-Farabi,
karyanya sebanyak 12 buah
c.
Ibnu Bajah
(beliau wafat tahun 523 H)
d.
Ibnu Thufail
(wafat tahun 581 H)
e.
Ibnu Shina (370
– 428 H)
f.
Al-Ghazali (450
– 505 H=1058 – 1101 M)
g.
Ibnu Rusyd (520
– 595 H =1126 – 1198 M)
2)
Kedokteran
a)
Beberapa
perguruan tinggi kedokteran yang cukup terkenal berada di kota :
a.
Yunde Shapur
(Iran)
b.
Harran (Syiria)
c.
Baghdad
b)
Para dokter dan
ahli kedokteran yang terkenal antara lain :
a. Jabir Bin
Hayyan (wafat tahun 161 H = 778 M), beliau dianggap sebagai bapak ilmu kimai,
buku karangannya sebanyak 500 judul.
b.
Hunain Bin
Ishaq (194 – 264 H = 810 -878 M), beliau seorang ahli mata yang terkenal dan
banyak menterjemahkan buku-buku bahasa asing.
c.
Thabib bin
Qurra (221 – 228 H = 836 – 901 M)
d.
Ar-Razi atau Razes
(251 – 313 H = 809 – 873 M), karangannya yang terkenal adalah bidang penyakit
campak dan cacar yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
3)
Matematika
Diantara
ahli matematika yaitu :
a.
Umar
Al-Farukhan beliau seorang Insinyur arsitek pembangunan kota Bagdad.
b. Al-Khawarizmi,
pengarang kitab Al-Gebra (Al-Jabar), beliau juga penemu angka 0 (nol), sedang
angka 1 sampai 9 berasal dari Hindia yang dikembangkan oleh Islam. Sehingga
angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 disebut angka Arab dan setelah disempurnalan
lagi oleh orang Latin kemudian disebut angka Latin..
c.
Banu Nusa (3
anak Syakir Musa), mereka menulis banyak buku dan ilmu ukur.
4)
Astronomi
Para
ahli ilmu astronomi yang terkenal adalah.
a.
Al-Fazari
pencipta Astrolobe yaitu alat pengukur tinggi dan jarak bintang
b.
Al-Battani atau
Al-Betagnius
c. Abdul Wafak
menemukan jalan ke-3 dari bulan (jalan ke-1 dan ke-2 ditemukan oleh orang
Yunani)
d.
Al-Farghoni
atau Al-Fragenius
5)
Seni Ukir
Beberapa
seniman ukir yang terkenal yaitu Badr dan Tariff sekitar tahun 961 – 976 M,
pada saat itu juga terdapat sekolah khusus seni ukir di Kairo yang bernama
Sekolah Kairo.
6)
Bahasa dan
Sastra :
Berbeda
dengan masa pemerintahan Bani Umayyah yang belum banyak. Penyair pada masa
pemerintahan Bani Umayyah, masih kental dalam keaslian warna Arabnya, sedangkan
sastrawan pada zaman pemerintahan Bani Abbas, telah melakukan perubahan
kekuasaan tersebut. Mereka telah mampu mengombinasikannya dengan sesuatu yang
bukan berasal dari tradisi arab. Oleh karena itu wajar kalau kemudian pada masa
pemerintahan Bani Abbas banyak bermunculan penyair terkenal. Diantara mereka
adalah sebagai berikut:
a.
Abu Nawas
(145-198 H) nama aslinya adalah Hasan bin Hani
b.
Abu Tamam
(wafat 232 H) nama aslinya adalah Habib bin Auwas atb-Tba’i
c. Dabal
al-khuza’I (wafat 246 H) nama aslinya adalah Da’bal bin Ali Razin dari
Khuza’ab. Penyair besar yang berwatak kritis.
d.
Ibnu Rumy
(221-283 H). nama aslinya adalah Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani
menciptakan tema-tema baru.
e. Al-Matanabby
(303-354 H) nama aslinya adalah Abu Thayib Ahmad bin Husin al-Kuft penyair
istana yang haus hadiah, pemuja yang paling handal.
Pada masa pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah telah terjadi
perkembangan yang sangat menarik dalam bidang prosa. Banyak buku sastra novel,
riwayat, kumpulan nasihat, dan uraian-uraian sastra yang dikarang atau disalin
dari bahasa asing.
a. Abdullah bin
Muqaffa (wafat tahun 143 H) buku prosa yang dirintis diantaranya Kalilab wa
Dimnab, kitab ini terjemahan dari bahasa sansekerta. Karya seorang filosuf
india bernama Baidaba dia menyalin menjadi bahasa arab.
b.
Abdul Hamid
al-– katib. Ia dipandang sebagai pelopor seni mengarang surat.
c. Al-Jabid (wafat
255H). Karyanya ini memiliki nilai sastra tinggi, sehingga menjadi bahasa
rujukan dan bahan bacaan bagi para sastrawan kemudian.
d. Ibnu Qutaibab
(wafat 276 H). Ia dikenal sebagai ilmuan dan sastrawan yang sangat cerdas dan
memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang bahasa kesusastraan.
e. Ibnu Abdi
Rabbib (wafat 328 H) ia seorang penyair yang berbakat yang memiliki kecenderungan
ke sajak dan drama. Sesuatu yang sangat langka dalam tradisi sastra arab. Karya
terkenalnya adalah al-Aqdul Farid, semacam ensiklopedia Islam yang memuat
banyak Ilmu pengetahuan Islam.
3.
Pusat
– Pusat Peradaban Masa Bani Abbasiyah
a.
Baghdad
b.
Samarra
c.
Karkh
d.
Anhar
(Hasyimiyah)
e.
Bukhara dan
Samarkand
f.
Mesir
4.
Pengaruh
Peradaban Islam Terhadap Dunia Barat
Ilmu pengetahuan Islam masuk
dan berkembang di daratan Eropa pada awalnya di wilayah, Toledo, Cordoba dan
Sevilla, kemudian mengalir ke negara-negara Barat lewat para kaum terpelajar
Barat. Mereka menterjemahkan karangan buku-buku dari Islam dalam bahasa Barat.
Mari
Berdiskusi:
Diskusikanlah
tema diatas dengan membentuk beberapa kelompok. Sampaikan hasil diskusi di
depan kelas.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mengambil
Ibrah dan Pembelajaran:
Sikap
keteladanan yang dapat di ambil dari tokoh-tokoh ilmu pengetahuan Abbasiyah
adalah;
a.
Sikap
kesungguhan Jabir bin Hayan dalam menyusun buku, buku karangannya berjumlah 500
judul.
b. Sikap
keseriusan Abdul Wafak dalam menekuni ilmu astronomi sampai dia menemukan jalan
ke-3 dari bulan.
c. Sikap
kesungguhan Ibnu Abd Rahib di dalam mengembangkan ilmu sastra, dia adalah orang
yang pertama kali berkecimpung dalam pengembangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar